Econochannel
– Seorang remaja Amerika Serikat,
David Cripe mengalami pingsan secara tiba – tiba di sekolahnya pada siang 26 April
2017 lalu – setelah beberapa
jam kemudian – meninggal dunia.
– Seorang remaja Amerika Serikat,
David Cripe mengalami pingsan secara tiba – tiba di sekolahnya pada siang 26 April
2017 lalu – setelah beberapa
jam kemudian – meninggal dunia.
Garry Watts,
pejabat setempat yang menyelidiki kematian Cripe, mengklaim bahwa kematian Cripe
mengejutkan karena Cripe bukan mati karena overdosis narkoba atau penyakit
akut, tetapi kematian Cripe dinyatakan sebagai gagal jantung yang dipicu oleh arrhythmia
yang disebabkan oleh cafe latte, minuman bersoda, dan minuman berenergi.
pejabat setempat yang menyelidiki kematian Cripe, mengklaim bahwa kematian Cripe
mengejutkan karena Cripe bukan mati karena overdosis narkoba atau penyakit
akut, tetapi kematian Cripe dinyatakan sebagai gagal jantung yang dipicu oleh arrhythmia
yang disebabkan oleh cafe latte, minuman bersoda, dan minuman berenergi.
Cripe
meminum cafe latte McDonalds, minuman
soda Mountain Dew, dan minuman berenergi berukuran 16 ounce yang semuanya diminum hanya dalam rentang waktu dua jam.
meminum cafe latte McDonalds, minuman
soda Mountain Dew, dan minuman berenergi berukuran 16 ounce yang semuanya diminum hanya dalam rentang waktu dua jam.
“Saya
tidak bilang bahwa Anda akan mati karena minuman berenergi. Ini bukan soal kafein
pada sistemnya, tetapi jumlah kafein yang ditenggaknya dalam waktu yang pendek
yang kemudian memengaruhi kinerja jantung. ” Ujar Watts kepada Washington
Post
tidak bilang bahwa Anda akan mati karena minuman berenergi. Ini bukan soal kafein
pada sistemnya, tetapi jumlah kafein yang ditenggaknya dalam waktu yang pendek
yang kemudian memengaruhi kinerja jantung. ” Ujar Watts kepada Washington
Post
Dilansir
Kompas.com, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengemukakan bahwa kafein
memiliki efek berbeda pada tiap individu. Ada individu yang tahan terhadap
dosis kafein tinggi, ada yang tidak. Karenannya, ada kasus orang berdebar – debar
hanya karena minum setengah cangkir kopi.
Kompas.com, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengemukakan bahwa kafein
memiliki efek berbeda pada tiap individu. Ada individu yang tahan terhadap
dosis kafein tinggi, ada yang tidak. Karenannya, ada kasus orang berdebar – debar
hanya karena minum setengah cangkir kopi.
Metabolisme kafein dipengaruhi oleh genetik.
Individu yang punya tipe enzim isozim tertentu bisa memetabolisme secara cepat
sehingga kafein bisa segera dimanfaatkan. Sementara, individu dengan isozim tipe lainnya
cenderung punya metabolisme yang lambat. Jadi, kafein cenderung terakumulasi
dan berefek negatif.
Individu yang punya tipe enzim isozim tertentu bisa memetabolisme secara cepat
sehingga kafein bisa segera dimanfaatkan. Sementara, individu dengan isozim tipe lainnya
cenderung punya metabolisme yang lambat. Jadi, kafein cenderung terakumulasi
dan berefek negatif.
Berdasarkan kemamampuan metabolism kafein
itu, maka tiap jenis individu mempunya rekomendasi batas konsumsi kafein yang
berbeda. Di Amerika, Food and Drugs Administration (FDA) menganjurkan anak dan
remaja untuk tidak mengonsumsi kafein.
itu, maka tiap jenis individu mempunya rekomendasi batas konsumsi kafein yang
berbeda. Di Amerika, Food and Drugs Administration (FDA) menganjurkan anak dan
remaja untuk tidak mengonsumsi kafein.
Lantas berapa batasnya? Surat Keputusan
Kepala BPOM No. HK. 00.05.23.3644 tentang Ketentuan Pokok Pengawasan Suplemen
Makanan menyatakan, batas konsumsi kafein maksimum adalah 150 mg per hari yang dibagi
minimal dalam 3 dosis.
Kepala BPOM No. HK. 00.05.23.3644 tentang Ketentuan Pokok Pengawasan Suplemen
Makanan menyatakan, batas konsumsi kafein maksimum adalah 150 mg per hari yang dibagi
minimal dalam 3 dosis.
Kopi mengandung 50 – 200 mg kafein per
cangkir. Sementara untuk teh, kadar kafein lebih rendah, 40 – 100 mg per hari.
Berdasarkan Surat Keputusan tersebut, batas kandungan kafein dalam minuman
adalah 50 mg per sajian.
cangkir. Sementara untuk teh, kadar kafein lebih rendah, 40 – 100 mg per hari.
Berdasarkan Surat Keputusan tersebut, batas kandungan kafein dalam minuman
adalah 50 mg per sajian.
Sebaiknya ketika akan membeli kopi,
soda, dan minuman berenergi, kita memerhatikan kandungan kafeinnya terlebih
dahulu dan menjadikan kasus Cripe sebagi pelajaran. (RDM)
soda, dan minuman berenergi, kita memerhatikan kandungan kafeinnya terlebih
dahulu dan menjadikan kasus Cripe sebagi pelajaran. (RDM)
You may also like
EconoChannel Sukses Gelar Lomba Debat GREAT 12th: Wadah Asah Nalar Kritis Mahasiswa
Gemini Pro Gratis: Penyelamat Mahasiswa di Tengah Deadline
Kehadiran QRIS Memudahkan Transaksi Lintas Negara
Menyelami Jiwa Indonesia melalui Film, Musik, dan Sastra
Understanding Kinesthetic Intelligence and Relevance for University Students
