Sumber: Kompas.com

Penampakan Jersey Baru Timnas Indonesia Dikritik? Begini Tanggapan Menpora

Jakarta – Jersey baru Timnas Indonesia resmi dirilis oleh Erspo. Acara peluncuran jersey berlangsung di kawasan industri pada Senin (18/3/2024). Acara Peluncuran bukan hanya dihadiri oleh para pemain dan pelatih, namun juga dihadiri oleh para petinggi PSSI, yakni Erick Tohir dan Arya Sinulingga. 

Peluncuran jersey kali ini menjadi buah bibir, khususnya dari kalangan penggemar Timnas Indonesia. Tak sedikit warganet Indonesia yang merasa kurang puas dengan adanya perilisan jersey yang baru. Sebagian besar mengkritik dari segi desain dan sebagian besar kritik tersebut menganggap desain jersey Timnas terlalu sederhana dan tidak menyerap keringat.

Sebagai informasi, konsep jersey baru Timnas Indonesia saat ini merupakan referensi dari jersey Timnas tahun 1981 yang menggunakan kerah bundar dan garis putih di bagian tangan dan leher.

Ketua umum PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia), Erick Tohir, tidak mempermasalahkannya. Ia menganggap bahwa warganet, termasuk penggemar Timnas Indonesia lambat laun akan beralih suka dengan jersey tersebut. “Era demokrasi biasa, ada yang suka dan tidak suka. Nanti lama-lama suka,” ujar Erick Tohir.

Disisi lain, jersey baru Timnas Indonesia telah menjadi pembatasan bagi Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga), yang menegaskan bahwa pengadaan jersey baru tidak melibatkan Kemenpora dan tidak menggunakan anggaran negara. 

Sumber: Kompas.com

Dito mengatakan bahwa PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) yang merespons kebutuhan jersey baru Timnas Indonesia melalui seleksi official merchandise.

Pengadaan jersey baru Timnas Indonesia telah menerima komentar miring dari publik setelah diluncurkan oleh Erspo di Bengkel Space, SCBD, pada hari Senin (18/3/2024). Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menjelaskan bahwa jersey latihan yang dikritik hanya digunakan saat latihan, bukan untuk pertandingan.

Menurut Dito Ariotedjo, Menteri Pemuda dan Olahraga, pengadaan jersey baru tidak melibatkan Kemenpora dan tidak menggunakan budget negara. Dito mengatakan bahwa hal tesebut bagus untuk mendorong industri sport dan diharapkan akan lebih banyak brand lokal yang tergerak mengikuti jejak Erspo dalam membuat jersey Timnas Indonesia.

Dito mengatakan, kritik yang datang harus menjadi catatan bagi pihak yang memproduksi jersey baru Timnas Indonesia, karena jangan sampai atlet yang menggunakan jersey tidak nyaman. Dito menyebut bahwa jersey baru Timnas Indonesia digunakan ketika latihan saja.

“Setahu saya, yang Coach Shin Tae-yong sampaikan itu waktu latihan, jersey latihan. Kalau jersey yang buat Timnas itu beda lagi,” ujar nya.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menjelaskan bahwa jersey latihan yang dikritik hanya digunakan saat latihan, bukan untuk pertandingan. Ini adalah langkah yang diambil untuk mengurangi biaya pengadaan jersey baru. Keputusan kolaborasi PSSI dengan Erspo untuk membuat jersey Timnas Indonesia bertujuan agar produk lokal bisa mendunia. (SY/ND)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *