Pernah gak, sih, kamu berpikir, “aku kerja buat kejar mimpi, atau cuma untuk bayar tagihan tiap bulan?”. Nah, di zaman sekarang, dunia kerja menawarkan banyak pilihan dari pada tahun-tahun sebelumnya. Namun, ada dua jalur karier yang sering menjadi bahan perbandingan anak-anak zaman now, yaitu bekerja di start-up dan bekerja di korporat. Masing-masing jalur karier memiliki daya tariknya sendiri. Start-up dikenal sebagai perusahaan yang penuh semangat, seru, dan fleksibel, sedangkan korporat identik dengan kestabilannya dan jenjang karier yang jelas, tetapi kaku dan membosankan.
Namun, di balik perbedaan itu, muncul pertanyaan reflektif yang sering kali kita hadapi, “apakah kita bekerja demi mengejar mimpi atau sekadar demi mendapatkan gaji?”. Apakah lingkungan kerja yang serba cepat dan penuh tantangan di start-up lebih cocok untuk kita atau justru keamanan finansial dan jenjang karier yang pasti di korporat yang kita butuhkan?
Artikel ini akan membahas mengenai dua dunia kerja yang sangat berbeda atmosfernya, agar kamu bisa lebih mengenal diri sendiri dan menentukan apakah kamu tim mimpi, tim gaji, atau dua-duanya?
Untuk dapat menentukan jalur karier kamu, yuk, kita bahas apa saja kelebihan dan kekurangan dari start-up dan korporat!
- Bekerja di Start-up: Dinamis dan Penuh Tantangan
Sumber: pixabay.com
Start-up adalah perusahaan rintisan yang didirikan oleh pengusaha visioner yang siap mengambil risiko dan bertujuan untuk membawa perubahan besar melalui solusi inovatif dan disruptif. Start-up biasanya berkembang dalam lingkungan yang cepat berubah dan bergantung pada teknologi, strategi digital, serta pendanaan eksternal, seperti modal ventura dan investasi yang dibentuk untuk menghasilkan produk teknologi. Start-up berfokus memperluas pasar secara online dan mempersiapkan diri untuk pasar bebas digital dengan menggunakan internet. Model bisnis ini mendorong pertumbuhan ekonomi melalui ekspansi dan pemasaran digital. Contoh perusahaan start-up, antara lain Ruang Guru, Gojek, Tokopedia, Shopee dan sebagainya.
- Kelebihan start-up:
- karyawan sering memiliki banyak peran sehingga ada peluang belajar tinggi;
- semua tugas berhubungan satu sama lain sehinggaada rasa tanggung jawab yang kuat;
- tempat kerja yang fleksibel; dan
- ide inovatif sangat penting untuk bersaing sehingga karyawan lebih menjadi inovatif.
- Kekurangan start-up:
- jika pemiliknya tidak terlibat langsung, ada kemungkinan besar kegagalan;
- beban kerja yang tinggi dan ritme kerja yang cepat sering kali tidak sebanding dengan kompensasi yang diterima dandapat menyebabkan burnout;
- modal yangterbatas sehingga membutuhkan dukungan investor; dan
- persaingan lingkungan kerja yang tidak sehat.
2. Bekerja di Korporat: Stabilitas dan Terstruktur
Sumber: pixabay.com
Berbeda dengan start-up, yang bekerja di area terbuka dan fleksibel, korporat sendiri bekerja di gedung perkantoran. Perusahaan korporat biasanya besar dan memiliki hierarki yang jelas dan kompleks. Contoh dari perusahaan korporat, antara lain PT Telkom, PT Pertamina, Bank BRI, Astra International, dan sebagainya.
- Kelebihan korporat:
- hierarki yang jelas dan jam kerja yangteratur;
- stabilitas jangka panjang, dan keuntungan yang didapat konsisten;
- lebih sedikit risikonya sehingga lebih stabil; dan
- prospek karier lebih jelas dengan jenjang karier yang lebih jelas.
- Kekurangan korporat:
- formal dancenderung kaku;
- prosedur yang ketat;
- inovasi yangterbatas; dan
- pengambilan keputusan yang lambat.
Pada akhirnya, yang penting adalah kamu tahu apa yang kamu cari di dalam karier, apakah tantangan, pembelajaran, atau stabilitas. Pilihan setiap orang berbeda, tergantung kebutuhan dan fase hidup.
Dunia kerja tidak selalu soal memilih mimpi atau gaji karena keduanya bisa berjalan berdampingan selama kamu paham alasan di balik pilihanmu! (AI/SZA)
You may also like
Saat Ketegangan Timur Tengah Mengoyak Ekonomi dan Meremukkan Harapan Rakyat
Seni Memaksimalkan Jeda: Mengelola Waktu Liburan untuk Rejuvenasi Optimal
COC Kembali, Waktunya Pelajar Unjuk Aksi dan Prestasi
Challenge Detoks Media Sosial: Berani Coba? Cek Manfaatnya!
Selat Hormuz: Jalur Kecil yang Menggenggam Dunia