Jakarta Future Festival 2025: Festival Inovasi Menuju Jakarta Kota Global

Sumber: kompasiana

Merayakan usia emas ke-498 tahun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghadirkan rangkaian perayaan yang tidak hanya meriah, tetapi juga strategis dan berkelanjutan. Perayaan ini dibuka dengan pencanangan bertema “Jakarta Kota Global dan Berbudaya” yang berlangsung di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Blok M, Jakarta Selatan. Acara ini akan mencapai puncaknya pada 22 Juni mendatang.

Salah satu sorotan utama dari perayaan ini adalah penyelenggaraan Jakarta Future Festival (JFF) 2025, yang digelar pada 13-15 Juni di kawasan Taman Ismail Marzuki, Cikini. JFF 2025 bukan sekadar festival biasa, acara ini mengusung tema “Collaborate to Elevate” dan dirancang sebagai ruang terbuka bagi masyarakat, pelaku industri kreatif, pemangku kepentingan, hingga komunitas internasional untuk bersama-sama membayangkan arah baru pembangunan Jakarta. Festival ini membawa misi besar, yaitu menjadikan Jakarta sebagai salah satu dari 20 kota global terbaik pada tahun 2045.

Dalam festival ini, pengunjung disuguhkan berbagai program menarik, mulai dari diskusi dan seminar (talks and discussions), pameran ide (idea exhibition), pertunjukan musik dan seni (entertainment showcase), pasar kreatif (creative market), instalasi artistik, hingga aktivasi komunitas yang menyentuh isu-isu inklusivitas, budaya, dan inovasi. Salah satu agenda yang mencuri perhatian adalah pembahasan revitalisasi kawasan ikonik, seperti Planetarium Jakarta.

William Reynold, Wakil Direktur Karsa City Lab, menjelaskan bahwa JFF 2025 merupakan respons terhadap tiga momentum penting, yaitu:

1. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jakarta 2025-2030;

2. Jakarta menuju usia ke-500 tahun; dan

3. penyusunan rencana Jakarta sebagai salah satu dari 20 global cities dunia.

“JFF tidak hanya menjadi ajang selebrasi, melainkan ruang diskusi publik yang dinamis dan inklusif. Tema ‘Collaborate to Elevate’ adalah ajakan terbuka bagi semua pihak untuk berkontribusi merancang masa depan kota,” ujar William.

Sumber: SHNet

JFF 2025 menghadirkan lebih dari 300 kolaborator, 203 narasumber, dan 11 pembicara internasional yang akan mengupas 50 topik diskusi serta menyelenggarakan 40 aktivasi komunitas. Hari pertama festival dibuka dengan special talk bersama Gita Wirjawan, Aireen Omar (Wamen Ekraf), dan Kepala Bappeda, Atika Nur Rahmania.

Diskusi berlanjut bersama tokoh-tokoh inspiratif, seperti Hadi Ismanto, Hana Al-Rashid, Andhyta F. Utami, serta akademisi dari berbagai universitas. Festival ini juga menghadirkan kegiatan komunitas yang tak kalah menarik, seperti kelas bahasa isyarat, silent book reading, walking tour, hingga bedah lagu Jakarta bersama Lade Manino. Sementara dari panggung hiburan, penampilan memukau hadir dari JKT48, Efek Rumah Kaca, Candra Darusman, Warna, d’Masiv, hingga Fajar Idol dan Sabrina, menjadikan JFF sebagai perpaduan harmonis antara refleksi dan perayaan.

Jakarta Future Festival 2025 juga menjadi simbol sinergi yang kuat antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Pemprov DKI Jakarta. Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, dan Gubernur Jakarta, Pramono Anung, pada Maret 2025.

Kerja sama ini mencakup penguatan riset dan pendidikan, penyelenggaraan event tematik, pengembangan kawasan ekonomi kreatif, peningkatan kapasitas SDM, promosi dan pemasaran produk, hingga integrasi data strategis.

Sumber: KBANews

Menariknya, Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan, turut hadir di JFF 2025. Ia menyebut festival ini sebagai lebih dari sekadar gagasan. “Ini adalah festival keberanian untuk membayangkan masa depan Jakarta. Sebab semua yang terlibat, baik penyelenggara maupun peserta, diajak menengok ke depan,” ujarnya pada 15 Juni 2025.

Jakarta Future Festival 2025 bukan sekadar panggung selebrasi, melainkan cermin tekad Jakarta untuk tumbuh sebagai kota yang terbuka, inklusif, dan visioner. Melalui festival ini, Jakarta tidak hanya merayakan ulang tahunnyayang ke-498, tetapi juga memulai babak baru sebagai kota global masa depan.(NMD/SZA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *