Ketika Overthinking Menguasai Pikiran: Dampaknya dalam Kehidupan Sehari-hari

Pernahkah kalian merasa ketika sedang memikirkan sesuatu, semakin dipikirkan, justru semakin susah mengambil keputusan? Fenomena ini bisa disebut sebagai overthinking, yaitu kondisi ketika seseorang terlalu lama menganalisis berbagai kemungkinan, risiko, dan konsekuensi dari sebuah keputusan. Overthinking bukanlah masalah sepele. Beberapa penelitian ilmiah membuktikan bahwa overthinking dapat memengaruhi kualitas keputusan hingga memengaruhikesehatan.

Overthinking menyebabkan fokus dan pikiran menjadi terpecah. Seseorang cenderung terlalu fokus pada risiko atau kemungkinan buruk, bukan pada solusi yang realistis. Akibatnya, keputusan yang diambil sering kali didasari olehrasa ragu dan takut, bukan pertimbangan yang rasional. Ketika kita dihadapkan pada sebuah pilihan atau pemikiran, kita akan terus memikirkannya hingga muncul berbagai variabel dan kemungkinan buruk yang akan terjadi. Semakin dipikirkan, semakin menghasilkan pemikiran-pemikiran yang menyesatkan. Hal ini sering membuat kita menunda sesuatu yang sebenarnya perlu segera dilakukan, misalnya seorang mahasiswa yang harus menyelesaikan tugas penting justru terdorong melakukan berbagai hal tidak penting, seperti  membersihkan kamar, membuka media sosial, atau sekadar melamun karena terlalu banyak mempertimbangkan kemungkinan terburuk yang muncul di pikirannya.

Jika terus terjadi, overthinking bukan hanya memengaruhi kualitas keputusan, tetapi juga akan memengaruhikondisi fisik dan emosional. Overthinking akan memicu respons stres dalam tubuh dan meningkatkan kadar hormon stres,seperti kortisol. Menurut American Psychological Association, paparan stres dan kekhawatiran berlebihan yang berkepanjangan dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, serta gangguan fisik, seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, dan masalah tidur.

Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda overthinking dan mencoba untuk mengelolanya. Terdapat beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan, seperti membatasi waktu untuk berpikir, menulis isi pikiran, hingga berjalan kaki atau melakukan aktivitas fisik ringan. Dengan memahami risiko overthinking dan menerapkan cara-cara mengelolanya, kita dapat meningkatkan kesadaran diri dan menjaga kesehatan mental maupun fisik secara optimal. Karena pada akhirnya, semakin kita terjebak dalam pikiran sendiri, semakin sulit kita membuat keputusan yang jernih. Oleh karena itu, saat merasa kewalahan, berhentilah sejenak, tenangkan diri, dan lakukan hal-hal kecil yang membantu pikiran kembali fokus. Terkadang yang kita butuhkan bukanlah pertimbangan yang banyak, melainkan keberanian untuk mulai melangkah. (NEB/NRL)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *