Menghadapi Era Artificial Intelligence: Siapa yang Mampu Beradaptasi di Dunia Kerja

Di era saat ini, teknologi berkembang dengan pesat. Salah satu teknologi yang banyak digunakan saat ini adalah artificial intelligence (AI). Artificial intelligence mengubah cara kerja seseorang dalam berinteraksi, mengambil sebuah keputusan,dan menghadapi suatu masalah. Teknologi AI menimbulkan berbagai tantangan. Namun, AI juga dapat menjadi sebuah peluang bagi siapa pun yang mampu beradaptasi dengannya.

Pada saat ini, dunia kerja sudah memanfaatkan artificial intelligence. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya teknologi machine learning, natural language processing, dan robotic automation yang menyebabkan beberapa pekerjaan manusia digantikan oleh AI, mulai dari layanan pelanggan hingga sistem analisis data yang bekerja secara otomatisasi di bidang keuangan yang mengakibatkan artificial intelligence menjadi katalisator efisiensi.

Sumber: hospitalityinsights.ehl.edu

Lantas, apakah hal tersebut akan memberikan keuntungan atau menjadi ancaman? Menurut laporan dari World Economic Forum, pada tahun 2025, terdapat sekitar 85 juta pekerjaan oleh manusia diganti menjadi mesin otomasi. Namun, di sisi lain, terdapat 97 juta pekerjaan yang akan mengalami perubahan menjadi berbasis teknologi.

Sumber: kaptentekno.com

Kita tidak perlu menolak perubahan yang terjadi, tetapi kita perlu bertransformasi agar individu dan perusahaan dapat bertahan di dunia yang makin berkembang pada saat ini. Tidak dapat dilihat dari yang paling kuat, tetapi yang paling adaptif. Berikut beberapa hal penting untuk menghadapi transformasi pada masa mendatang di dunia kerja dengan artificial intelligence.

  1. Kemampuan teknis, seperti analisis data, pemrograman, dan literasi digital sebagai modal utama untuk menghadapimasa depan dunia kerja dengan artificial intelligence. Namun, softskill, seperti kreativitas, kolaborasi, dan empati tidak dapat digantikan oleh artificial intelligence dari aspek humanis yang ada dalam diri setiap orang.
  2. Fleksibilitas dalam peran dan tugas yang menjadi keunggulan dalam menyelesaikan pekerjaan yang kita lakukan, seperti profesional sumber daya manusia yang pada saat ini dituntut untuk memahami berbagai platform rekrutmen dengan berbasis artificial intelligence dan analisis tenaga kerja.

Seiring berjalannya waktu, artificial intelligence akan mengambil alih dalam pengambilan keputusan, tetapi manusia tetap harus mengawasi dan mengontrol nilai dan etika. Apakah kita siap? Artificial intelligence akan tetap terus berkembang. Menolak artificial intelligence hanya akan membuat kita  tertinggal. Namun, dengan memahami dan memanfaatkan artificial intelligence dapat menyelaraskan diri dan menjadi peluang karier pada masa mendatang. (RR/FTH).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *