TEDxPadjadjaran University 2025: Tempat Gagasan Ide dan Tradisi Sunda Beresonansi 

Bandung, 5 Juli 2025 Sebagai organisasi kepemudaan global yang berkomitmen pada pengembangan potensi pemuda melalui pengalaman praktikal, AIESEC in Unpad turut mendukung program dari TEDxPadjadjaran University 2025 sebagai bagian dari kolaborasi dalam memajukan ruang dialog dan pertukaran ide bermakna di lingkungan kampus.

Melalui keterlibatan ini, AIESEC in Unpad percaya bahwa ruang-ruang seperti TEDx adalah medium penting untuk mengembangkan pemikiran kritis, nilai kepemimpinan, serta semangat bertindak bagi generasi muda. Ini sejalan dengan misi AIESEC untuk membentuk pemimpin masa depan yang sadar akan isu-isu sosial, budaya, dan lingkungan di sekitarnya.

Memasuki tahun keduanya setelah sempat mengambil jeda lima tahun pasca pandemi, TEDxPadjadjaran University kembali hadir dengan mengangkat tema “Gaungan Kujang”. Tema ini memiliki makna “Meresonansikan koneksi manusia yang mengarah pada frekuensi kritis” dan diharapkan dapat menyadarkan masyarakat akan koneksi yang mereka miliki dengan lingkungan sekitar dan merespons secara kritis melalui cara berpikir dan bertindak. Diselenggarakan di Museum Sri Baduga, Bandung, TEDxPadjadjaran University menghadirkan 100 peserta untuk berbagi ide kritis nan cemerlang dan mendorong tindakan nyata yang positif untuk lingkungan Universitas Padjadjaran hingga masyarakat luas.

Sumber: TEDxPadjadjaran University

TED (Technology, Entertainment, Design) sendiri adalah sebuah platform global dan konferensi yang mempertemukan berbagai disiplin ilmu. Berakar dari core belief, “Ideas Change Everything”, TED memberdayakan komunitas untuk secara independen menyelenggarakan acara bergaya TED di tingkat lokal. Kini, komunitas dan inisiatif TED di seluruh dunia telah menjelajahi segala disiplin ide mulai dari sains dan bisnis hingga pendidikan, seni, dan isu-isu global. 

Pada tahun ini, TEDxPadjadjaran University yang diselenggarakan secara independen oleh mahasiswa Universitas Padjadjaran, membawa perkembangan yang lebih menarik dengan menggelar  kegiatan pre-event pada bulan April lalu melalui kolaborasi dengan The Lodge Maribaya yang berhasil dihadiri oleh 80 partisipan. 

TEDxPadjadjaran University : “Gaungan Kujang” menggabungkan modernitas pengalaman TED dan kearifan lokal Sunda yang dijahit di setiap rangkaiannya. Peserta disambut dengan mini exhibition untuk memperkaya wawasan mengenai tema yang diangkat melalui instalasi seni bertajuk Simpul Sukma, perpustakaan TEDx, hingga berkenalan dan berkesempatan untuk memainkan alat musik khas sunda bernama Calembung, Karinding, dan Goong Tiup. Tidak hanya mini exhibition, peserta kemudian juga berkesempatan untuk menikmati hiburan berbentuk teater yang dibawakan oleh komunitas Teater Djati, hingga penampilan solo vocal.

Sumber: TEDxPadjadjaran University

Di tahun 2025, untuk pertama kalinya. TEDxPadjadjaran University menghadirkan dua local speakers yang terdiri dari student speaker yakni Kevin Noelee dan alumnus speaker, Sarah Ardiwinata. Kevin Noelee merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran dengan segudang prestasi. Proses menuju prestasi Kevin tuangkan dalam TED Talks berjudul “The Talent to Learn”. 

Sementara Sarah Ardiwinata, seorang alumni dan mantan wakil ketua BEM Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2020, membawakan topik self-leadership. Kedua sesi TED Talks pertama ini mengajak para peserta untuk bisa menerima, mencintai, dan menjadi pemimpin terbaik bagi diri sendiri. Dalam tiap peralihan sesi, TEDxPadjadjaran University juga menampilkan open act atau hiburan singkat sebagai perkenalan topik sesi berikutnya.

Turut hadir seorang produser dan sutradara film eksil nasional, Lola Amaria, sebagai pembicara sesi TED Talks ketiga dengan topik seni berjudul “The Power of Film” dan membagikan bagaimana suatu film dapat menjadi alat untuk memahami sekitar, menyampaikan pesan, hingga memantik diskusi.

“Film merupakan refleksi zaman. Film bisa menjadi peluru yang paling tajam, atau pelukan yang paling hangat, tergantung siapa yang membuatnya,” ungkap Lola Amaria.

“Siapa yang pernah harus berubah demi dapat diterima oleh masyarakat/orang lain?” tanya Azizah Hanum dalam membuka sesi TED Talks keempat. Dengan berjudul “What Is Normal”, Sang Jurnalis dari berbagai stasiun televisi sekaligus seorang musisi dan aktris ini, Azizah Hanum, membawa peserta untuk membawakan idenya berkaitan dengan isu sosial dan bagaimana empati dapat menjadi kunci dalam membangun kehidupan yang lebih selaras. 

Sumber: TEDxPadjadjaran University

Dua sesi TED Talks terakhir diisi oleh seorang penulis buku, Dhianita Kusuma Pertiwi, dan seorang jurnalis dan pundit sepak bola, Aun Rahman, yang membawakan topik pendidikan dan budaya. Topik pendidikan yang dibawakan oleh Dhianita berisi mengenai bagaimana kebiasaan membaca dapat menjadi suatu media pembelajaran seumur hidup di tengah era yang serba instan. Lalu tak kalah menarik, melalui topik cultural movement, Aun menceritkan bagaimana budaya lokal dapat terus berkembang melalui penguatan identitas kesukuannya seperti  supporter sepak bola Persib, yaitu Bobotoh, yang merefleksikan serta mereplikasi identitas mereka.

Tidak hanya menyaksikan TED Talks, peserta juga mengikuti networking session yang dikemas secara menarik dan seru. Sesi ini menjadi ajang perkenalan dan perluasan relasi antar sesama peserta, pertukaran ide, hingga gagasan kritis. Selain itu, para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk berkenalan lebih dekat dan berdiskusi dengan para pembicara. Acara ini kemudian ditutup dengan menikmati closing performance dari Teater Djati.

TEDxPadjadjaran University tidak hanya menjadi ajang pertemuan para individu tetapi diharapkan dapat menjadi awal dan pemantik ide yang bisa menghasilkan dampak positif pada sekitarnya.

“Harapannya, para peserta yang datang bisa merasakan apa itu ‘Gaungan Kujang’ itu sendiri yang pada akhirnya mereka bisa memahami situasi lingkungan sekitar dan juga bertindak secara kritis akan hal-hal yang harus dilakukan terhadap linkungannya. Begitupun juga dengan para panitia yang menghidupkan tema ini, jiwa dari TEDx ini yang pada akhirnya bisa menjadi Padjadjaran Ideators yang bisa membuat perubahan yang baik kepada lingkungannya,” ungkap Kraanti selaku Executive Producer TEDxPadjadjaran University 2025.

AIESEC in Unpad adalah organisasi kepemudaan yang berfokus pada pengembangan kepemimpinan melalui pengalaman praktikal lintas budaya. Di Universitas Padjadjaran, AIESEC in Unpad berkomitmen menciptakan dampak nyata lewat kolaborasi, inovasi, dan program programnya. 

Untuk mengetahui lebih lanjut dan mengenal AIESEC in Unpad lebih dekat, ikuti kami di Instagram melalui akun resmi @aiesecinunpad dan jadilah bagian dari perjalanan kepemimpinan global yang dimulai dari sini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *