Hidangan Ikonik yang Temani Perayaan 17 Agustus
Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia selalu dipenuhi gelak tawa, lomba, gemerlap bendera merah putih, dan tentu saja beragam kuliner khas Nusantara yang tak pernah absen menyemarakkan suasana. Lebih dari sekadar hidangan, makanan dan minuman ini menjadi simbol kebersamaan, semangat gotong royong, serta rasa syukur rakyat Indonesia atas kemerdekaan yang telah diraih. Yuk, simak deretan kuliner yang selalu hadir memeriahkan pesta rakyat setiap 17-an!
Sumber: idntimes.com
Setelah berpanas-panasan mengikuti lomba panjat pinang atau balap karung, segelas es campur dingin menjadi penyelamat utama. Minuman merakyat ini berisi beragam isian, seperti cincau, agar-agar, alpukat, kolang-kaling, tapai, hingga buah segar yang disiram dengan sirop merah serta susu kental manis. Setiap daerah memiliki versi es campurnya sendiri, tetapi satu hal yang pasti adalah rasa segarnya bikin semangat merdeka kembali membara.
Sumber: kompas.com
Sulit membayangkan 17 Agustus tanpa aroma satai ayam yang mengepul dari sudut acara rakyat. Satai ayam terbuat dari potongan daging ayam yang ditusuk menggunakan tusukkan dari bambu dan dibakar di atas arang. Satai ayam biasanya disajikan dengan bumbu kacang kental atau kecap manis pedas dan disantap bersama lontong atau nasi. Satai ayam yang berasal dari Madura ini menjadi makanan favorit lintas usia saat pesta rakyat digelar sepanjang hari.
- Kue Lapis: Filosofi Harapan Dalam Tiap Lapisan Warna
Sumber: fimela.com
Kue lapis tidak hanya sedap dipandang, tetapi juga kaya akan makna. Terbuat dari tepung beras, tepung kanji, santan, dan gula, kue ini disajikan dengan warna-warni cerah berlapis yang melambangkan keberagaman Indonesia. Dibuat dengan cara dikukus lapis demi lapis, kue lapis bagaikan simbol perjuangan yang memerlukan kesabaran, ketekunan, dan proses berjenjang untuk menghasilkan sesuatu yang manis di akhir.
- Kerupuk Lomba: Ikon Seru-seruan yang Tidak Pernah Absen
Perayaan 17 Agustus kurang lengkap tanpa lomba makan kerupuk yang mengundang tawa warga. Meski terlihat sederhana, kerupuk putih yang digantung di tali ini menjadi highlight acara karena bisa diikuti semua kalangan. Setelah lomba usai, kerupuk sering kali dinikmati bersama mi goreng, nasi kotak, atau dijadikan camilan sambil menonton perlombaan lainnya. Murah meriah, tetapi membawa tawa tiada tara.
- Onde-Onde: Camilan Bulat Penuh Kehangatan dan Tradisi
Bulat dan bertabur wijen dengan isian kacang hijau manis, onde-onde menjadi primadona jajanan saat bazar kuliner 17 Agustus. Teksturnya yang renyah di luar dan lembut di dalam membuat camilan ini disukai berbagai generasi. Selain memanjakan lidah, onde-onde dipercaya membawa harapan agar perayaan dan kehidupan warga selalu utuh, harmonis, dan penuh rasa manis kebersamaan.
Kuliner-kuliner di atas bukan hanya sekadar makanan pengisi perut, tetapi bagian dari identitas dan kebudayaan bangsa yang diwariskan turun-temurun. Dari segelas es campur hingga sepiring satai ayam, semuanya menyatukan warga dalam semangat persatuan, kebahagiaan, dan syukur. Karena pada akhirnya, merdeka itu bukan hanya tentang bendera yang berkibar, tetapi juga tentang merayakan rasa, tradisi, dan cerita yang terus hidup di setiap perayaan 17 Agustus. (DYA/SYN)
You may also like
Pasca-Ujian Tengah Semester: Istirahat Dulu atau Overthinking Nilai?
Dahulu Belajar Akuntansi, Sekarang Jadi Content Creator
Teror Verbal di Balik Tembok Kampus
Frugal Living: Strategi Bertahan Hidup di Tengah Gempuran Ekonomi Modern
Magang Bergaji vs Magang Non-Bergaji: Ini Hal Penting yang Perlu Diketahui oleh Mahasiswa!




