Istilah “8+4+5” mungkin terdengar seperti rumus matematika, tetapi maknanya sangat konkret. Stimulus ini mengintegrasikan delapan program akselerasi yang akan dilaksanakan pada sisa tahun 2025, empat program lanjutan yang berkesinambungan hingga 2026, serta lima program penciptaan lapangan kerja. Total anggaran yang dialokasikan mencapai Rp16,23 triliun.
Delapan program akselerasi ini dirancang untuk memberikan daya ungkit jangka pendek. Di antaranya, terdapat magang bagi fresh graduate dengan uang saku setara dengan Upah Minimum Provinsi (UMP), perluasan insentif PPh 21 Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk sektor pariwisata, serta program padat karya tunai yang akan melibatkan ratusan ribu pekerja. Selain itu, bantuan pangan berupa 10 kilogram beras juga akan disalurkan pada Oktober–November 2025, demi menjaga daya beli masyarakat.
Sementara itu, empat program lanjutan difokuskan pada keberlanjutan, termasuk perpanjangan tarif pajak ringan untuk UMKM serta insentif fiskal bagi industri padat karya. Tak kalah penting, lima program penciptaan lapangan kerja diarahkan pada pengembangan koperasi desa, kampung nelayan, revitalisasi tambak, dan modernisasi kapal nelayan. Langkah-langkah ini diharapkan tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga memperkuat sektor riil yang berinteraksi langsung dengan rakyat.
Meski demikian, terdapat sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Skala anggaran untuk stimulus kali ini relatif lebih kecil dibandingkan dengan paket-paket sebelumnya. Selain itu, durasi pelaksanaan pun terbatas, dengan hanya beberapa bulan tersisa pada tahun ini. Oleh karena itu, pengawasan menjadi kata kunci agar stimulus ini tidak hanya berhenti pada angka semata, tetapi benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen pada akhir 2025. Dengan pelaksanaan Stimulus 8+4+5 yang efektif, transparan, dan tepat sasaran, Indonesia memiliki peluang besar untuk menghadapi gejolak global dengan lebih percaya diri. Layaknya menyalakan lilin di tengah kegelapan, program 8+4+5 dapat menjadi sinar harapan baru bagi perekonomian nasional.
(HN/SZA)
You may also like
Menelusuri Suasana Malam di Taman Margasatawa Ragunan
Dari Tempat Belajar Jadi Puing: Tragedi Ponpes Al Khoziny yang Bikin Geger Sidoarjo
Kekalahan Indonesia vs Arab Saudi 2–3 di Jeddah: Skor Berat untuk Harapan Garuda
Garuda Melawan Sampai Akhir! Indonesia Takluk 2–3 di Tangan Arab Saudi
Fresh Graduate Wajib Tahu! Manfaat hingga Tantangan Program Magang Bergaji Rp3,3 Juta per Bulan