Seblak, jajanan pedas khas Bandung, kini menjadi perbincangan hangat di Thailand. Makanan berkuah gurih dengan aroma kencur yang khas ini berhasil mencuri perhatian masyarakat Thailand setelah viral di media sosial, khususnya TikTok.
Tren ini berawal dari unggahan kreator kuliner asal Thailand, TheChanisara, pada awal September 2025. Dalam videonya, ia terlihat mencoba seblak instan asal Indonesia dan menunjukkan ekspresi terkejut sekaligus kagum akan rasa pedasnya. Video tersebut langsung menarik banyak penonton dan memicu rasa penasaran warganet Thailand.
Sejak saat itu, seblak mulai ramai dibicarakan di berbagai platform. Beberapa kedai makanan Indonesia di Bangkok dan Chiang Mai memanfaatkan momen ini dengan memperkenalkan menu seblak kepada pelanggan mereka. Para penikmat kuliner Thailand menganggap seblak memiliki cita rasa unik yang berbeda dari makanan pedas khas mereka, seperti tom yum atau pad kra pao. Jika kuliner Thailand cenderung segar dan asam, seblak menawarkan sensasi pedas gurih yang lebih kuat dan kaya rempah.

Sumber: Kabarsingaparna.pikiran-rakyat.com
Media lokal maupun internasional turut melaporkan fenomena ini. Menurut detikFood dan Kumparan, popularitas seblak tak lepas dari pengaruh media sosial serta antusiasme generasi muda yang gemar berbagi pengalaman kuliner. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) juga menilai tren ini sebagai bukti bahwa kuliner Indonesia memiliki daya saing global. Dari jajanan pinggir jalan di Bandung, kini seblak menjelma menjadi salah satu ikon kuliner Nusantara yang dikenal di mancanegara. Fenomena ini menunjukkan bahwa cita rasa khas Indonesia dapat menembus batas budaya dan menjadi bagian dari tren kuliner dunia. (KA/NYL)
You may also like
Menelusuri Suasana Malam di Taman Margasatawa Ragunan
Dari Tempat Belajar Jadi Puing: Tragedi Ponpes Al Khoziny yang Bikin Geger Sidoarjo
Kekalahan Indonesia vs Arab Saudi 2–3 di Jeddah: Skor Berat untuk Harapan Garuda
Garuda Melawan Sampai Akhir! Indonesia Takluk 2–3 di Tangan Arab Saudi
Fresh Graduate Wajib Tahu! Manfaat hingga Tantangan Program Magang Bergaji Rp3,3 Juta per Bulan