Sumber: Detik.com

Magang Bergaji vs Magang Non-Bergaji: Ini Hal Penting yang Perlu Diketahui oleh Mahasiswa!

Lulusan sarjana tetapi sulit dapat kerjaan tetap? Nah, saat ini magang menjadi salah satu jembatan penting bagi lulusan perguruan tinggi untuk memasuki dunia kerja. Tetapi kalian tahu tidak, sih, kalau tidak semua magang itu dibayar? Fenomena magang bergaji dan non-bergaji (unpaid internship) masih memunculkan berbagai perdebatan dan pertimbangan bagi para fresh graduate. Yuk, simak penjelasannya!

Sumber: Pexels

Magang bergaji merupakan jenis program magang yang memberikan uang tunjangan atau disebut dengan gaji kepada peserta selama mereka melakukan praktik kerja. Program ini makin banyak ditawarkan oleh beberapa lembaga pemerintah dan perusahaan swasta. Contohnya, pada akhir tahun 2025 tepatnya mulai bulan Oktober diadakannya program magang bergaji untuk lulusan baru di Indonesia.

Magang non-bergaji adalah jenis magang yang tidak memberikan uang atau kompensasi finansial kepada peserta. Umumnya, magang jenis ini hanya memberikan pengalaman dan pembelajaran tanpa adanya imbalan materiel. Meskipun masih umum terjadi di berbagai bidang, keberadaan magang tanpa bayaran mendapat perhatian kritis terkait perlindungan hak pekerja dan manfaat yang diberikan kepada peserta.

Pada magang bergaji, peserta akan mendapatkan uang tunjangan atau uang saku yang membuat posisi ini lebih terjamin karena sesuai dengan ketentuan ketenagakerjaan. Namun, untuk menjadi peserta, biasanya dibutuhkan komitmen dan persyaratan yang sebanding dengan upah yang diterima. Hal inilah yang membuat seleksi magang bergaji lebih kompetitif, dengan pengalaman kerja yang juga sesuai standar praktik profesional.

Dengan tidak diberikannya upah untuk magang non-bergaji, perlindungannya tidak bisa terjamin dan rentan eksploitasi. Namun, untuk mendapatkan posisinya lebih mudah dan pesaing pastinya tidak sebanyak magang bergaji, tetapi bisa beresiko kurang dihargai. Pengalaman yang didapat pun bisa bervariasi, walaupun terkadang sekadar membantu tanpa learning curve.

Sumber: Dok.Pegadaian

Menurut penelitian dari ResearchGate pada tahun 2023, perlindungan peserta magang yang tidak dibayar di Indonesia belum cukup baik. Banyak program magang tanpa upah yang berpotensi melanggar aturan ketenagakerjaan seperti Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016. Di sisi lain, program magang dengan gaji yang didukung pemerintah dan swasta saat ini berupaya memberikan jaminan upah minimum serta hak peserta magang agar tidak dipaksa bekerja tanpa balasan.

Tip Memilih Program Magang

  • Pahami hak-hak peserta magang sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan.
  • Lihat keseimbangan antara pengalaman kerja dan kebutuhan finansial kamu.
  • Cek terlebih dahulu reputasi perusahaan atau lembaga penyelenggara program magang.
  • Pastikan ada pembimbing dan rencana kerja yang jelas agar magang bisa memberikan manfaat untuk pengembangan kompetensi.
  • Jangan ragu untuk menolak magang tanpa bayaran jika kondisi keuangan tidak memungkinkan dan risiko eksploitasi tinggi.

Magang bergaji menawarkan manfaat nyata berupa kompensasi finansial dan perlindungan hukum yang lebih baik, sehingga menjadi pilihan ideal bagi lulusan yang membutuhkan dukungan ekonomi sekaligus pengembangan karier. Sementara itu, magang tanpa upah masih menjadi alternatif untuk menambah pengalaman dan membangun relasi kerja, meski peserta perlu lebih waspada terhadap isu hak dan kewajiban. Memahami kedua jenis magang ini penting agar lulusan dapat memilih program yang seimbang antara pembelajaran, penghasilan, dan legalitas demi mempersiapkan karier yang lebih baik. (SNS/ASM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *