Hari Waisak yang dirayakan setiap tahun oleh umat Buddha, tidak hanya sekadar peringatan akan kelahiran, pencapaian pencerahan, dan wafatnya Sang Buddha, tetapi juga sebagai waktu untuk merenungi ajaran leluhur yang telah disampaikan. Pada tahun 2025, perayaan Waisak mengusung tema yang sangat relevan dengan tantangan pada saat ini, yaitu “Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan untuk Mewujudkan Perdamaian Dunia”. Tema tersebut mendorong setiap orang untuk memperkuat niat dalam mengendalikan diri dan mengembangkan kebijaksanaan sebagai fondasi utama dalam menciptakan perdamaian global.
Sesuai dengan ajaran Buddha, kebijaksanaan atau paññā tidak hanya sekadar pengetahuan, tetapi kemampuan untuk melihat segala sesuatu dengan jelas tanpa terpengaruh oleh emosi dan keinginan yang menguasai diri seseorang. Dalam perayaan Waisak 2025, kebijaksanaan berfungsi sebagai cahaya yang memandu sebuah jalan menuju kedamaian. Sebagai manusia, kita sering terjerat dalam perasaan marah, cemburu, dan kebencian yang dapat menyebabkan ketegangan dan konflik. Namun, dengan adanya kebijaksanaan, seseorang diajarkan untuk melihat segala sesuatu dengan hati yang lapang, menerima perbedaan, dan tidak membiarkan diri mereka terjerumus dalam kebencian yang hanya mendatangkan penderitaan.
Pengendalian diri adalah kunci utama dalam meningkatkan kebijaksanaan. Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang sering dihadapkan pada godaan atau situasi yang dapat memicu emosi negatif. Oleh karena itu, Hari Waisak mengingatkan kita sebagai kesadaran penuh dan pengendalian diri yang membuat seseorang dapat menahan dorongan tersebut dan memilih untuk bertindak secara bijaksana, seperti halnya ketika berhadapan dengan perbedaan pendapat atau konflik yang membuat diri seseorang untuk menahan diri agar tidak terjerumus dalam pertikaian yang tidak berarti, tetapi mencari solusi damai yang menghormati semua pihak.
Dengan pengendalian diri dan kebijaksanaan, seseorang dapat berkontribusi pada perdamaian di dunia. Kedamaian dapat dimulai dari dalam diri sendiri dan mampu mengembangkan kebijaksanaan dalam bertindak. Dengan demikian, akan mewujudkan pada sebuah perdamaian di dunia. Hari Waisak merupakan waktu yang tepat untuk melakukan refleksi, memperbaiki diri, dan berkomitmen untuk menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran kebijaksanaan yang telah diwariskan oleh Sang Buddha.
Mari, jadikan perayaan Waisak 2025 sebagai langkah awal untuk bertindak dengan lebih bijaksana dan sabar dalam menghadapi tantangan kehidupan, serta menciptakan hubungan lebih damai antar sesama umat beragama. Dengan cara tersebut, kebijaksanaan dapat dijadikan cahaya yang menerangi dunia dengan menghadirkan kedamaian bagi seluruh umat manusia. (FIA/FTH).
You may also like
Saat Ketegangan Timur Tengah Mengoyak Ekonomi dan Meremukkan Harapan Rakyat
Seni Memaksimalkan Jeda: Mengelola Waktu Liburan untuk Rejuvenasi Optimal
COC Kembali, Waktunya Pelajar Unjuk Aksi dan Prestasi
Challenge Detoks Media Sosial: Berani Coba? Cek Manfaatnya!
Selat Hormuz: Jalur Kecil yang Menggenggam Dunia