Menguak Sisi Etis Penggunaan AI untuk Pembelajaran Personalisasi

Sumber: aihub.id

Teman-teman, kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan AI. Kata ini sering kali kita dengar dalam kehidupan sehari-hari,bahkan kita sering menggunakannya untuk mempermudah pekerjaan kita. Nah, teman-teman tahu tidak kalau AI berdampak pada semua sektor bidang, khususnya pendidikan? Coba bayangkan sejenak, di masa depan nanti setiap siswa mempunyai tutor pribadi yang selalu ada 24 jam. AI bahkan dapat menciptakan cara belajar yang unik serta menghasilkanmateri pembelajaran dan latihan-latihan soal yang disesuaikan secara real time. Ini bukan karya fiksi, melainkan potensi pembelajaran yang sudah dijanjikan oleh kecerdasan buatan (AI). Namun, di balik janji manis AI, tersembunyi sisi etis yang wajib kita cermati.

Teknologi AI saat ini mulai merambah ke dunia pendidikan dengan potensi yang luar biasa, seperti membuat latihan soal yang adaptif, menyusun ringkasan materi pelajaran yang disesuaikan, hingga mengembangkan skenario simulasi interaktif yang cocok untuk setiap individu. Bayangkan jika seorang siswa kesulitan memahami konsep fisika, AI dapat menyajikan data penjelasan yang sangat sederhana dan mudah dipahami oleh siswa. Namun, etika penggunaan AI dalam pendidikanjuga perlu diperhatikan.

  1. Integritas akademik

Jika AI dapat menulis esai atau memecahkan soal, bagaimana cara kita memastikan bahwa hasil karya siswa adalah hasil pemikiran mereka sendiri, bukan hasil salinan AI? Kita perlu menerapkan pedoman yang jelas agar AI digunakan sebagai asisten belajar, bukan sebagai alat untuk berbuat kecurangan.

  1. Kekhawatiran tentang bias algoritmik

Model AI dilatih menggunakan data yang ada. Jika data tersebut mencerminkan bias sosial atau budaya,maka output AI pun dapat ikut menjadi bias. Hal ini dapat memperlebar kesenjangan pendidikan.

Sumber: Retizen

Lalu, bagaimana dengan privasi data? Pembelajaran personalisasi yang efektif membutuhkan data mendalam tentang preferensi, kemajuan, bahkan kelemahan siswa. Siapa yang memiliki kendali atas data ini? Risiko penyalahgunaan atau pelanggaran data sangat nyata sehingga perlindungan privasi harus menjadi prioritas utama dalam pengembangan dan implementasi AI di dunia pendidikan.

Masa depan belajar dengan AI untuk pembelajaran personalisasi memang cerah, tetapi hanya jika kita secara proaktif dan bertanggung jawab mengatasi tantangan ini. Tugas ini bukan hanya milik pengembang teknologi, tetapi juga tenaga pendidik, pembuat kebijakan, bahkan orang tua. Kita perlu mendidik siswa mengenai literasi AI dan membangun kerangka regulasi yang kuat untuk melindungi hak dan potensi setiap individu. (MFN/ARL)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *