Menumbuhkan Rasa Peduli Melalui Kurban

Sumber: oase.id

Hari raya Iduladha sangat identik dengan penyembelihan hewan. Dalam Islam, ibadah tersebut disebut sebagai kurban yang artinya menyembelih hewan ternak, seperti kambing, sapi, atau unta sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kurban merupakan ibadah yang telah ditentukan pelaksanaannya, yakni setiap tahun pada tanggal 10 Dzulhijjah dan hari Tasyrik setelahnya. Namun, kurban tidak hanya sekadar menyembelih hewan, kurban mencerminkan ketakwaan, keikhlasan, dan rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT.

Di balik proses ibadah kurban, terdapat pesan pengorbanan yang sangat mendalam, yaitu kisah Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s yang menjadi contoh nyata tentang ketaatan mutlak dan cinta sejati kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim diperintahkan untuk mengorbankan putranya, Nabi Ismail. Nabi Ibrahim pun menerima perintah tersebut dengan ikhlas. Dari kisah tersebut kita dapat belajar bahwa pengorbanan tidak hanya tentang fisik, tetapi juga tentang hati. Ketika seorang Muslim rela mengorbankan sebagian hartanya untuk membeli hewan kurban, hal itu menandakan bahwa bentuk kecintaannya kepada Allah lebih besar dibandingkan kecintaannya kepada dunia. Kurban mengajarkan kita untuk mengalahkan ego, menekan sifat tamak, dan mendahulukan kepentingan bersama.

Sumber: kejati-jatim.go.id

Selain sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT, kurban juga mengandung nilai sosial yang menyentuh pada sisi kemanusiaan. Daging kurban akan dibagikan kepada fakir miskin, tetangga, kerabat, dan siapa pun yang membutuhkan. Hal tersebut tidak hanya tentang memberikan daging, tetapi juga tentang berbagi kebahagiaan, perhatian, dan kasih sayang. Kurban menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi dan memperkuat rasa kepedulian sosial dalam diri umat Islam. Nilai tersebut dapat membentuk pribadi Muslim yang dermawan, peka terhadap sekitar, dan tidak lupa bahwa sebagian rezekinya terdapat hak orang lain. 

Selain sebagai bentuk ketaatan, kurban juga menjadi momen untuk berbagi dan peduli kepada sesama. Dengan berkurban kita tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi juga mempererat hubungan antarmanusia dan menumbuhkan rasa empati dalam diri sendiri. Dengan berkurban kita tidak hanya menjalankan perintah Allah, tetapi juga membangun harmoni antara hubungan manusia dengan Tuhan-Nya, serta hubungan manusia dengan sesama manusia dan menjadi sebuah ibadah yang utuh, lahir, dan batin. (MTI/FTH).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *