Saat mendengarkan musik, pernahkah kalian berpikir bahwa musik tersebut mencerminkan suasana hati saat itu? Musik memiliki cara unik untuk menyelaraskan diri dengan kita. Tidak hanya membuat suasana hati berubah, musik juga bisa memberikan gambaran tentang kepribadian seseorang. Bahkan, beberapa penelitian psikologi membuktikan bahwa preferensi musik sering berkaitan dengan sifat dan cara berpikir seseorang.
Coba cek playlist yang kalian miliki. Jika isinya Tulus, Nadin Amizah, atau Arash Buana, biasanya memiliki kepribadian yang hangat, sensitif, dan menghargai momen tenang. Namun, jika isinya adalah NewJeans, BTS, atau IVE, biasanya memiliki kepribadian energik, mudah beradaptasi, dan tidak ingin ketinggalan tren. Selain itu, jika lagu favoritnya adalah Hindia atau Pamungkas, biasanya memiliki kepribadian yang disebut sebagai deep thinker, yaitu seseorang yang suka merenung dan memiliki pandangan hidup yang unik.
Fenomena tersebut tidak hanya tentang perasaan. Menurut riset yang dimuat dalam jurnal Psychology of Music, musik yang kita dengar dapat memengaruhi suasana hati, tingkat empati, dan cara bersosialisasi seseorang. Contohnya, lagu bertempo cepat cenderung membuat pikiran seseorang lebih aktif dan semangat, sedangkan lagu bertempo lambat memberikan efek menenangkan dan membantu seseorang untuk fokus.
Selain itu, lagu yang viral di TikTok juga menarik untuk dianalisis. Jika kalian sering memutar ulang lagu “Espresso” atau “Please Please Please” dari Sabrina Carpenter, kemungkinan kalian adalah tipe yang playful, kreatif, dan suka energi positif. Sementara itu, jika playlist yang kalian miliki dipenuhi dengan “Rumah Singgah” atau “Antara Kita”, mungkin kalian sedang berada pada fase reflektif, mencari ketenangan, dan butuh waktu untuk healing.
Namun, hal yang menarik dari musik adalah seleranya. Selera musik seseorang bisa berubah, tergantung pada pengalaman hidup, lingkungan sosial, dan perkembangan usia. Anak kuliah yang dulunya menyukai musik bergenre EDM, kemungkinan akan sering mendengarkan lagu bergenre folk atau jazz di masa mendatang. Dengan demikian, playlist dapat diibaratkan seperti cermin yang dapat menggambarkan kepribadian seseorang pada saat ini dan mendatang.
Oleh karena itu, kita bisa memanfaatkan musik untuk mengatur suasana hati. Misalnya, lagu bertempo cepat untuk memberikan semangat, musik instrumental untuk membantu kita agar fokus belajar, dan akustik sendu untuk meredakan stres. Dengan demikian, musik tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga sebagai perantara untuk memahami diri sendiri. (ANS/FTH)
You may also like
Merah Putih: One For All, Antara Bendera di Langit dan Bayangan di Layar
PENGABDIAN MASYARAKAT: INTERNATIONAL COMMUNITY SERVICE
Generasi Z Menyapa Musik 90-an sebagai Nostalgia yang Tak Pernah Mati
Lanjutkan Komitmen Pemberdayaan UMKM, FEB UNJ Gelar Workshop Keuangan dan Legalitas Usaha
Lima Lagu Favorit Mahasiswa Produktif saat Mengerjakan Tugas