Di era yang serba cepat ini, jarang sekali hal-hal berbau religius menjadi tren viral. Namun, “Tepuk Sakinah” berhasil membuktikan jika nilai-nilai spiritual juga bisa tampil dengan cara yang ringan dan menghibur. Video calon pengantin yang kompak menepuk tangan serta menyebutkan nilai-nilai pernikahan, seperti saling cinta, saling jaga, dan saling rida langsung menjadi bahan obrolan netizen. Awalnya, tepuk ini hanya bagian dari kegiatan bimbingan pra-nikah di KUA, guna mencairkan suasana agar tidak kaku dan terlalu serius. Namun, siapa sangka, konsep sederhana itu justru viral dan membuat banyak orang terhibur saat menonton, bahkan sampai ada yang membuat versi parodinya sendiri.

Sumber: Instagram @kementrian_agama_riau
Jika diamati, fenomena ini menunjukan bagaimana cara masyarakat Indonesia mengekspresikan nilai religius melalui pendekatan yang lebih sesuai dengan kehidupan zaman sekarang. Saat dulu, hal-hal yang berkaitan dengan agama hanya disampaikan melalui ceramah atau kajian serius. Zaman sekarang, cukup melalui tepukan tangan saja sudah bisa menyampaikan pesan yang ringan, tetapi mengandung makna yang dalam. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia tidak hanya religius, tetapi juga kreatif dan adaptif dengan budaya digital yang serba cepat dan dinamis.
Generasi muda saat ini, khususnya Gen Z, memang lebih menyukai hal yang interaktif, penuh visual, dan mudah dicerna. “Tepuk Sakinah” sangat cocok untuk menjadi contoh bagaimana nilai agama bisa dikemas dengan cara yang menghibur tanpa harus kehilangan maknanya. Pesan tentang rumah tangga sakinah menjadi terasa lebih hangat, membumi, dan relatable, bukan sekadar teori dari buku bimbingan nikah.

Sumber: warnaindonesia.com
Ada yang berpendapat bahwa fenomena ini terlalu dibuat-buat atau terkesan gimmick. Namun. jika dilihat dari sisi positif, fenomena ini merupakan bentuk adaptasi penyampaian informasi agama di era digital. Nilai-nilai kasih sayang, tanggung jawab, dan keharmonisan tetap bisa disebarkan dengan gaya yang ringan dan penuh keceriaan. “Tepuk Sakinah” bukan hanya soal tepuk tangan, tetapi juga tentang bagaimana kita menjaga makna spiritual di tengah dunia yang makin cepat berubah dan penuh distraksi (VSN/NRL).
You may also like
Surat Izin Menstruasi: Cara Laurier Ubah Stigma Jadi Dukungan Nyata
Menelusuri Suasana Malam di Taman Margasatawa Ragunan
Dari Tempat Belajar Jadi Puing: Tragedi Ponpes Al Khoziny yang Bikin Geger Sidoarjo
Kekalahan Indonesia vs Arab Saudi 2–3 di Jeddah: Skor Berat untuk Harapan Garuda
Garuda Melawan Sampai Akhir! Indonesia Takluk 2–3 di Tangan Arab Saudi