Cuaca Panas Akhir-Akhir Ini Ternyata Dipengaruhi oleh Posisi Matahari

Sumber: ANTARA FOTO

Di era modern ini, banyak orang merasakan cuaca yang makin panas, terutama di wilayah yang memiliki iklim tropis, seperti Indonesia. Suhu yang meningkat ini sering dikaitkan dengan perubahan iklim global. Namun, ternyata penyebab utamanya adalah pergeseran posisi matahari relatif terhadap bumi. Pergeseran posisi matahari disebabkan oleh gerakan bumi itu sendiri, yaitu rotasi dan revolusi. Yuk! Kita bahas lebih dalam.

Pertama, bumi berotasi pada porosnya yang miring sekitar 23,5 derajat. Inklinasi ini menyebabkan terjadinya perubahan musim sepanjang tahun. Ketika bumi berada di posisi tertentu dalam orbitnya, belahan bumi utara atau selatan akan lebih dekat dengan matahari sehingga sinar matahari yang diterima lebih langsung dan intens. Misalnya, selama musim panas di belahan bumi utara, posisi bumi membuat matahari berada lebih tinggi di langit sehingga suhu permukaan meningkat. Di Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa, efek ini kurang ekstrem, tetapi pergeseran ini masih memengaruhi pola cuaca, terutama dengan adanya fenomena El Nino yang memperparah pemanasan.

Sumber: beritasatu.com

Penyebab utama suhu yang terasa lebih panas adalah radiasi matahari yang lebih kuat akibat sudut datangnya sinar. Saat matahari berada pada posisi optimal, lebih banyak energi matahari yang diserap oleh atmosfer dan permukaan bumi sehingga mengurangi pantulan cahaya dan meningkatkan suhu udara. Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa suhu rata – rata di indonesia naik sekitar 0,3 derajat per dekade terakhir, sebagian disebabkan oleh siklus ini. Selain itu, perubahan posisi matahari juga berinteraksi dengan faktor lain, seperti polusi udara dan deforestasi yang memperburuk efek pemanasan global.

Dalam kehidupan sehari hari, kita sering mengalami gelombang panas yang lebih sering, seperti terjadi baru-baru ini dirasakan di Jakarta dan sekitarnya. Untuk mengatasi ini, masyarakat perlu beradaptasi, seperti menggunakan pendingin alami atau mengurangi emisi karbon.

Secara keseluruhan, pergeseran posisi matahari adalah fenomena alami yang telah berlangsung ribuan tahun. Namun, kombinasi dengan aktivitas manusia mempercepat dampaknya. Dengan pemahaman ini, kita dapat lebih siap menghadapi cuaca ekstrem di masa yang akan datang. (MFN/SYN)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *